Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Blora-Mediaindonesianews.com: Meski ditengah keterbatasan, sejumlah pemuda tuna rungu di Kabupaten Blora resmi mendeklarasikan berdirinya Asosiasi Futsal Tuna Rungu Kabupaten Blora (AFTK), langkah ini bukan sekadar membentuk sebuah organisasi olahraga, melainkan gerakan besar yang menegaskan bahwa keterbatasan fisik tidak pernah membatasi mimpi.
Pelantikan pengurus AFTK Blora dilakukan oleh Ketua AFT Jawa Tengah, Irfan Nugroho, SE dengan menggunakan bahasa isyarat untuk menyampaikan orasi penyemangat di hadapan ratusan hadirin di Pendopo Dinporabudpar, Jumat (9/5).
Pembentukan dan pelantikan pengurus AFTK tersebut mendapat dukungan dari Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan Pariwisata (Dinporabudpar) Blora, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Blora, hingga perwakilan sekolah luar biasa (SLB) se-Kabupaten Blora, hal tersebut menjadi bukti nyata bahwa Blora berkomitmen pada olahraga inklusif.
Dalam keterangannya, Sekretaris Dinporabudpar Blora, Mustakim, S.Sos., M.Si., mengapresiasi keberanian anak-anak tuna rungu dan berharap AFTK Blora menjadi kawah candradimuka lahirnya atlet-atlet difabel yang mampu mengharumkan nama Blora di kancah Provinsi hingga nasional.
"Keterbatasan bukanlah alasan untuk berhenti berjuang. Justru dari keterbatasan itu muncul semangat besar yang layak dibanggakan," ujarnya.
Sedangkan KONI Blora yang diwakili oleh Sutiyono menekankan pentingnya penghormatan terhadap keberagaman dalam dunia olahraga. Menurutnya, kehadiran AFTK Blora menunjukkan bahwa prestasi tidak mengenal batasan fisik.
Sementara itu, Ketua AFT Jawa Tengah, Irfan Nugroho, menyampaikan bahwa pelantikan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan Panjang dan pihaknya telah menjadwalkan turnamen futsal antar Kabupaten pada 20 Juli 2025, yang akan diikuti Blora, Jepara, Kudus, Pati, dan Rembang.
Ketua AFTK Blora terpilih, Aisya Isnaini Jajriyah, menyatakan tekadnya untuk membawa organisasi ini lebih inklusif dan membanggakan.
"Bagi kami, yang terpenting adalah berani tampil dan belajar. Menang atau kalah adalah bagian dari proses," ujar Aisya, mahasiswi Pendidikan Luar Biasa Universitas Sebelas Maret (UNS).
Seperti diketahui ada kisah mengharukan di balik terbentuknya AFTK Blora, hal tersebut bermula dari aktivitas sederhana sekelompok siswa tuna rungu dari SLB Jepon yang dengan tekun berlatih futsal di bawah asuhan Anton Setyanto, SE. Dengan semangat pantang menyerah dan dukungan dari sponsor lokal, mereka tak hanya berlatih tapi juga berkompetisi, bahkan berhasil menjuarai turnamen antar kabupaten di wilayah Pati Raya, selain itu mereka juga memiliki bakat seperti membatik dan kuliner. (Agn)