Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Lampung – MediaIndonesiaNews : Budidaya komoditas ikan King Kobia (Rachycentron canadum) yang telah diluncurkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terbukti memberikan manfaat lebih bagi pembudidaya khususnya pembudidaya komoditas ikan laut.
Pertumbuhan yang jauh lebih cepat dibanding komoditas laut lain menjadi keunggulan yang paling dirasakan oleh pembudidaya. Saat ikan laut lain baru mencapai berat 1 – 2,5 kg, King Kobia dapat tumbuh mencapai berat 4-6 kg setahun.
King Kobia merupakan komoditas budidaya yang berpotensi tinggi untuk menjadi andalan di masa depan. Konsistensi dan kerja keras Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung telah berhasil membuat rangkaian teknologi budidaya King Kobia mulai dari tahap reproduksi, pemeliharaan larva dan benih, sistem budidaya bahkan hingga pembuatan pakan khusus King Kobia.
King Kobia merupakan komoditas yang sudah cukup lama berhasil dibudidayakan oleh KKP, namun masih belum mencuat di masyarakat pembudidaya.
Ikan ini memiliki potensi untuk menjadi ikon budidaya yang baru karena memiliki pangsa pasar yang luas baik domestik maupun internasional.
Dengan daging ikan yang putih, King Kobia masuk ke dalam jenis daging yang digemari oleh dunia.
Jenis ikan ini cocok untuk dibuat berbagai macam olahan seperti sashimi, baso, nugget ataupun dimasak dengan citarasa Indonesia seperti dipindang atau digoreng.
Untuk pasar ekspor yang berpotensi adalah Hongkong, Taiwan, Jepang, Australia, Eropa, dan negara lainnya dalam bentuk ikan beku, fillet, dan, olahan lainnya.
Dengan adanya permintaan pasar, baik untuk pengolahan ataupun ekspor, pembudidaya tidak perlu ragu untuk berbudidaya King Kobia, tentunya dengan melalui tahapan cara budidaya ikan yang baik dan tersertifikasi penerapan Cara Pembenihan Ikan yang Baik(CPIB) dan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB). Dengan demikian, ke depan King Kobia diharapkan dapat masuk ke jajaran 12 besar ikan komersial di Indonesia.
Adalah Suhadi, salah seorang pembudidaya King Kobia dari Desa Durian Kabupaten Pesawaran Lampung yang turut merasakan kemudahan dalam memelihara King Kobia.
Ia menyatakan bahwa pemeliharaan dan perawatan King Kobia jauh lebih mudah tidak sesulit komoditas ikan laut yang lain.
“Selain pemeliharaan yang mudah, tingkat pertumbuhan King Kobia juga jauh lebih cepat dibandingkan dengan ikan laut yang lain. Sebagai perbandingan, untuk pemeliharaan King Kobia selama 5 bulan sudah bisa tumbuh hingga mencapai hampir 2 Kg, sedangkan untuk ikan laut lain dengan tempo yang sama baru tumbuh mencapai ½ Kg” tutur Suhadi.
Suhadi menambahkan “Penanganan penyakit pada pemeliharaan King Kobia pun juga lebih sederhana. Ikan yang sakit dapat langsung diambil dan diobati serta dikembalikan lagi setelah pulih dalam waktu 1 minggu tanpa harus melalui tahap karantina.”
Suhadi berharap ketersediaan benih dan kepastian pasar dapat terus dijaga.
“Kami dari kelompok pembudidaya di Kampung Kobia siap untuk memastikan keberlanjutan usaha budidaya King Kobia di masyarakat” tutup Suhadi.