Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Jakarta-Mediaindonesianews.com: Komputasi merupakan teknik pemecahan masalah yang tidak hanya menyelesaikan masalah seputar ilmu komputer saja, melainkan juga untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan computational thinking pemikiran komputasi sangat dibutuhkan di dalam menghadapi era disrupsi saat ini terutama bagi generasi yang hidup dan bertumbuh didalamnya. Menyikapi hal tersebut BPK Penabur Jakarta menerapkan program terkait computational thinking ke dalam kurikulum pembelajarannya seperti coding misalnya.
"Melalui penerapan computational thinking ke dalam kurikulum yang ada, BPK Penabur Jakarta berharap setiap peserta didik memiliki kemampuan berpikir secara terstruktur, kritis, serta dapat menyelesaikan permasalahan yang rumit.” Ujar Kumalasari Onggobawono, Kepala Divisi Pendidikan BPK Penabur Jakarta melalui keterangan tertulisnya yang diterima Mediaindonesianews.com Sabtu (17/10)
BPK Penabur Jakarta bekerjasama dengan Biro Bebras menyelenggarakan “Bebras Computational Thinking Challenge” yang rencananya akan dilaksanakan pada 9 November 2020 mendatang, kegiatan ini diperuntukkan bagi para peserta didik BPK Penabur Jakarta jenjang SD, SMP, dan SMA dengan harapan bisa memfasilitasi peserta didik dengan kemampuan berpikir komputasional.
“Kita tidak tahu, dunia seperti apa yang akan dihadapi oleh setiap anak nantinya ketika mereka sudah dewasa. Sangat penting mempersiapkan mereka semua tentang bagaimana cara mengelola setiap masalah yang muncul dengan cara berpikir kritis dan kreatif," katanya
Dijelaskan Kumalasari, BPK Penabur Jakarta juga memperlengkapi para orangtua, peserta didik, dan masyarakat umum untuk lebih mengetahui lebih lanjut apa itu computational thinking serta manfaatnya melalui “PENABUR Talks: Preparing Young Generation for 4.0 skills!” pada Sabtu, 17 Oktober 2020, Pukul 14.00, tayang live di YouTube BPK PENABUR Jakarta https://youtu.be/_NKjCtOqqxk.
Dalam kegiatan tersebut turut hadir Prof. Valentina Dogiene selaku Pendiri Bebras, Dr. Ir. M.M. Inggriani Liem selaku Ketua NBO Indonesia dan Irya Wisnubhadra ST.,MT selaku Organizing Committee Bebras. Kegiatan tersebut diselenggarakan tidak hanya untuk berlomba tetapi juga bertujuan mengajak peserta didik untuk belajar berpikir komputasi. Selama kompetisi peserta didik harus memberikan solusi untuk persoalan yang disebut ‘Soal Bebras’, dimana berisi soal-soal komputasi yang dirancang secara menarik dan dapat dijawab peserta didik tanpa pengetahuan sebelumnya tentang komputasi informatika.
"Pada dasarnya manusia memiliki sistem berpikir yang sudah terancang di dalam otak berkaitan dengan informasi, struktur diskrit, komputasi, pemrosesan data, dan penggunaan konsep algoritmik," pungkasnya. (LiaN).