Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Jakarta-mediaindonesianews.com: Pemerintah secara resmi telah mengumumkan bahwa Indonesia sudah memasuki resesi ekonomi karena sudah 2 Kuartal secara berturut turut perekonomian mengalami minus, yaitu pada Kuartal Kedua -5,32% dan Kuartal Ketiga -3,49%. Pada Kuartal Ketiga, walaupun masih minus, tetapi sudah terlihat ada perbaikan, yaitu meningkat sebesar 1,83% dari periode sebelumnya.
“Akibat dari resesi ini sudah terbayang bahwa kedepan akan terjadi PHK massal diseluruh Indonesia karena perusahaan perusahaan sudah tidak mampu lagi bertahan karena tidak seimbang antara income dan biaya. Dengan kondisi sangat terpaksa, dilakukan pengurangan tenaga kerja. Ini lah yang menjadi keprihatinan kami dari Serikat Pekerja.” ujar Ferdinand Situmorang, Wakil Ketua Umum Federasi Setikat Pekerja BUMN Bersatu dalam rilis yang diterima mediaindonesianews.com, Sabtu (14/11).
Akan tetapi, lanjut Ferdinand Situmorang, Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu ikut menyerukan agar dalam kondisi resesi ekonomi yang terjadi saat ini tidak membuat kita panik, sekalipun tantangan yang kita hadapi sangat berat karena saat ini kita berhadapan dengan dua krisis sekaligus yaitu krisis kesehatan dan krisis ekonomi.
“Seluruh dunia mengakui bahwa pengaruh dari pandemi Covid.19 ini sangat besar terhadap perkonomian dan krisis ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja tetapi juga terjadi di negara negara lain, termasuk negara negara maju. Ini merupakan krisis global..! Tapi kami melihat ada hal positif yang dicapai oleh Pemerintah, salah satunya yaitu adanya peningkatan kinerja ekspor Indonesia ke Negara China, tercatat pada posisi bulan Oktober 2020 meningkat sebesar 11,47 % dari periode yang sama tahun sebelumnya. Keberhasilan Negara China mengatasi Covid.19 dan pemulihanan Ekonomi yang bergerak cepat, menjadi peluang bagi Indonesia karena China adalah Negara tujuan ekspor terbesar Indonesia.” paparnya
Ferdinand Situmorang juga berharap agar pemerintah Indonesia berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan nilai ekspor Indonesia bukan hanya kepada negara China saja, tetapi juga kepada negara negara lain yang merupakan pasar potensial untuk produk Indonesia, seperti Singapura, Jepang, Korea, India dan Negara Negara Timur Tengah. Kami sangat yakin itu karena ada beberapa komoditi unggulan Indonesia yang sangat dibutuhkan oleh negara lain.
“Bersama dengan Pemerintah, kami juga ikut menghimbau agar kita semua tetap bersatu dan bekerja keras dalam menghadapi resesi ini, jangan kita biarkan pemerintah babak belur tanpa peran serta masyarakat. Didalam kehidupan berbangsa dan bernegara, semua elemen bangsa ini harus ikut berperan aktif untuk menyelamatkan negara. Jangan hanya menyalahkan Pemerintah tapi tidak berbuat apa apa.” katanya
Sebenarnya, lanjut Ferdinand Situmorang, untuk masyarakat, hal yang sederhana saja, ikuti aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah tentang Protokol Kesehatan dan dukung lah pemerintah dalam proses pelaksanaan bantuan sosial agar dapat berjalan dengan lancar. Jangan hanya masalah sepele saja masyarakat kurang perduli, sehingga program pemerintah menjadi terhambat.
“Kami juga menyarankan agar Pemerintah dalam sisa waktu dua bulan ini segera menggenjot penggunaan anggaran belanja pemerintah dengan maksimal dan juga bantuan bantuan sosial untuk meningkatkan daya beli masyarakat dari berbagai kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan sekaligus memperbaiki konsumsi masyarakat untuk peningkatan produksi nasional. Percuma saja pemerintah membantu memberikan modal kepada pelaku usaha kecil menengah (UMKM) tanpa berupaya menaikkan daya beli masyarakat karena yang akan terjadi adalah pedagangnya semakin banyak, akan tetapi pembelinya sedikit karena masyarakat tidak mempunyai uang untuk membeli barang.” jelasnya
Menurut Ferdinand Situmorang, Hal lain yang perlu diantisipasi sebagai dampak dari resesi ekonomi ini bahwa sebahagian penduduk Ibukota dan kota kota besar lainya akan berpindah ke desa karena living cost yang cukup tinggi dikota besar membuat mereka harus angkat kaki dan pulang ke kampung. Untuk itu Pemerintah Daerah perlu melakukan antisipasi terkait dampak sosial yang ditimbulkan.
“Kita patut mengapresiasi kinerja Menko Perekonomian beserta jajarannya yang telah melakukan berbagai upaya dan langkah strategis untuk pemulihan ekonomi dengan berbagai program yang dibuat dan sebagian besar diarahkan untuk menyelamatkan rakyat miskin, pengusaha kecil dan para tenaga kerja yang berpenghasilan rendah dan Kami sangat yakin bahwa Tim Ekonomi Pemerintah yang dikomandoi oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto akan dapat melakukan recovery ekonomi Indonesia karena beliau sudah mengatakan bahwa program yang telah dilaksanakan tahun 2020 masih berlanjut ke 2021. Performansi kinerja pemerintah akan lebih baik lagi di tahun 2021.” pungkasnya