Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Jakarta-Mediaidonesianews.com: Togar Sahat Manaek Sijabat meraih gelar Doktor Ilmu Hukum Universitas Kristen Indonesia (UKI) angkatan pertama tahun 2020 sekaligus ke 8 dilingkungan UKI.
"Saudara Togar Sahat Manaek Sijabat dinyatakan menjadi lulusan Doktor pertama yang di hasilkan dengan studi Hukum Program Doktor Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia dan juga lulusan Doktor ke 8 dilingkungan UKI," ujar Rektor UKI Dr. Dhaniswara K. Harjono SH., MH., MBA saat membacakan berita acara ujian terbuka Promosi Doktor Semester Genap 2022-2023 bersama dewan penguji Prof. Dr. Jhon Pieris, SH., MS., MH. Prof. Em Dr. Eddy Damian, SH. Dr. Bernard Nainggolan, SH., MH. Dr. Wiwik Sri Widiarty, SH., MH. Dr. Rr Ani Wijayanti, SH., M.Hum dan Prof. Ir. HM. Roy Sembel, MBA., PhD.
Ditemui secara terpisah, Togar menjelaskan tentang kecintaannya kepada UKI, bagaimana tidak sejak kuliah S1 hingga mencapai gelar Doktor semuanya di jalankan sempurna di Kampus UKI.
“Bagi saya menamatkan kuliah di UKI dari S1 hingga S3 sangat luar biasa, saya datang dari kampung dengan ekonomi yang pas-pasan, namun itu tidak membuat saya minder, justru terbalik, teman teman di UKI ini orang orang kaya, tapi mereka kaya tidak memperlakukan dirinya seperti orang kampung. Jadi kampus UKI dalam pergaulan sangat luar biasa tidak memandang kaya atau miskin, semua menjadi satu kesatuan dalam bergaul,” ujar Togar.
Menurut Togar, dirinya mempunyai filosofi dengan mengibaratkan botol kosong yang diisi oleh berbagai masukan-masukan baik itu dari para pendidik maupun pengajar di lingkungan UKI.
“filosofi saya sederhana saja botolnya itu saya kosongkan dulu, sesudah kosong, saya isi dengan masukan masukan yang diberikan promotor yang menguji, jadi saya diposisi tidak mau melawan atau menentang apa kata promotor, jalankan dan ikuti semua apa kata mereka, semua saya lakukan justru itu membuat cepat selesai tugas ini” jelasnya.
Togar menjelaskan bahwa dalam disertasinya ia lebih memetakan apa permasalahan dalam Undang-undang kepalitian karena membahas yang pernah dibahas akan lebih lebih mengetahui nantinya.
"Bagi saya tidak usah muluk muluk dan nggak usah perubahan, ada namanya lembaga Kurator yang tugasnya mengawas. Ini posisinya sangat strategis. Berkaitan dengan kepailitan ini, mereka mempelajari hasil penelitian saya harusnya ini bagi mereka bermanfaat. Juga bekerja pun akan semakin efektif. Apakah itu sebagai kurator maupun hakim pengawas," ujar Togar yang juga sebagai anggota Dewan Kehormatan Daerah (DKD) Peradi Wilayah DKI Jakarta.
Lebih lanjut Togar menjelaskan bahwa pada disertasinya diberi judul "Prinsip Kelangsungan Usaha Bisnis (Going Concern) Pada Kepailitan Dalam Rangka Kontribusi Untuk Pembangunan Ekonomi Nasional" setebal 400 halaman tersebut dikerjakannya selama 11 bulan dan saat ditanya apakah keinginan untuk mendedikasikan dirinya untuk mengajar di UKI,
“bila diminta untuk mengajar saya siap atau bila berkenan dapat mengajar S1 di Reguler saja” pungkasnya. ***