Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Rembang-Mediaindonesianews.com: Gebrakan ekonomi lokal bergulir di Rembang Jawa Tengah dengan dideklarasikannya Komunitas Pedagang Kreatif Alun-Alun Lasem (PKAAL) yang berkomitmen membantu Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Rembang menyetorkan retribusi pajak, terhitung mulai 1 Juli 2025.
Hal tersebut diungkapkan Mustofa Ketua PKAAL yang menilai komunitas ini sebagai tonggak penting dalam transformasi sektor informal menjadi kekuatan ekonomi formal yang tertata dan berdaya saing.
“Mulai bulan Juli nanti, kami akan mulai melakukan penyetoran pajak rutin setiap bulan. Ini bentuk tanggung jawab kami sebagai bagian dari pelaku ekonomi lokal,” katanya dalam deklarasi, Minggu (1/6).
Lebih lanjut Mustofa menjelaskan bahwa, inisiatif ini mengirimkan sinyal kuat bahwa ekonomi rakyat bisa tertib, transparan, dan professional.
“asal diberi ruang tumbuh dan binaan yang tepat.” Jelasnya.
Menurut Mustofa, langkah kolektif yang diambil komunitas ini mencerminkan model pengelolaan ekonomi akar rumput yang visioner. Para pedagang tidak lagi menunggu bantuan, tetapi justru membangun struktur bisnis dari dalam, mulai dari pembukuan, produksi, hingga kesiapan ekspansi digital, untuk itu ia mengharapkan Pemerintah Daerah dapat merespons positif melalui kebijakan strategis seperti pelatihan keterampilan, legalitas usaha, dan akses permodalan.
“Sinergi antara pelaku usaha mikro dan pemangku kepentingan akan menciptakan efek domino ekonomi yang signifikan dan jika komitmen ini terus berlanjut, Lasem berpeluang menjadi role model nasional dalam membangun ekonomi komunitas yang berdaya, terstruktur, dan berkelanjutan.” Pungkasnya.
Sementara itu, Andi Pangerang salah satu Pembina PKAAL yang juga wartawan mediaindonesianews.com menyampaikan bahwa langkah ini merupakan hasil pembinaan intensif dari medianya terhadap komunitas pedagang setempat.
“Ini adalah binaan Media Indonesia News untuk peningkatan UMKM-nya. Kami berharap agar jejak ini juga diikuti media-media lainnya sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan dukungan terhadap ekonomi rakyat,” ujarnya.
Menurut Andi, sinergi antara media, komunitas, dan pemerintah daerah akan menjadi formula ampuh dalam menciptakan ekosistem UMKM yang berkelanjutan.
Sedangkan Sekretaris PKAAL, Hartanto bersama Taufik selaku Bendahara mengungkapkan bahwa mereka tidak berhenti di komitmen pajak, PKAAL juga tengah menyiapkan roadmap ekspansi usaha lewat produk-produk unggulan khas Lasem dan mengembangkan produk seperti kerupuk rebung dan jus rebung, olahan inovatif dari tanaman bambu lokal yang kaya nilai ekonomis.
“Kami ingin produk kami tak hanya dikenal di Rembang, tapi bisa tembus pasar regional. Ini bukan sekadar soal jualan, tapi membawa identitas Lasem dalam bentuk yang bisa dirasakan langsung,” tutur Hartanto. (Agn)