Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Jakarta-Mediaindonesianews.com: Dewan Pimpinan Wilayah Vox Point Indonesia Bekasi menyelenggarakan webinar Minggu, 08 November 2020 untuk menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para narasumber yakni Josef Belawa Liwun selaku Ketua Yayasan IJ Kasimo, Prof Dr. Anhar Gonggong Dosen Pembimbing Bidang Studi Sejarah Program Pasca Sarjana UI dan Romo Dr. FX. Baskara T Wardaya SJ, Imam Yesuit yang juga Sejarawan Indonesia.
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati menjelaskan bahwa sebagai Ormas Katolik serta di saat Indonesia memperingati hari Pahl o yang dalam perjuangannya menjadikan Partai Katolik yang sangat diperhitungkan masa itu patut menjadi panutan generasi sesudahnya. Saat itu Partai Katolik hasil Pemilu 1955 mendapatkan kursi dua kali lebih besar daripada presentase umat Katolik di Indonesia waktu itu.
“Perlu sebuah kecerdikan, kegigihan dan komitmen dalam memperjuangkan sesuatu dan itu harus dimiliki oleh generasi,” katanya kepada mediaindonesianews.com.
Dijelaskan Yohanes Handojo, diera IJ Kasimo mempunyai tantangan tersendiri yang sebagian masih menjadi tantangan saat ini yakni masih banyaknya umat Katolik yang memandang Politik itu kotor, licik, penuh persaingan dan hanya cara memperoleh kekuasaan untuk menindas rakyat.
“Hal ini, sampai sekarang, juga merupakan perjuangan para pejuang dan pegiat politik untuk mengubah paradigma tersebut. Selanjutnya pada masa itu, adanya kekurangan penekanan fungsi diakonia Gereja. Ini yang menjadi penyebab umat kurang peduli pada isu politik,” ujarnya.
Saat ini lanjut Yohanes, perjuangan para tokoh Katolik dan hirarki telah banyak memperoleh kemajuan, disamping saat itu pendidikan umat termasuk para pembina iman (calon katekis, imam, religius) kurang memberi tempat pada dimensi sosial politik. Terakhir, tantangan saat Era IJ Kasimo yakni Gereja kurang mampu mengkomunikasikan pandangan dan sikap sosial politiknya kepada masyarakat, sehingga pandangan2 Gereja tidak sepenuhnya di mengerti oleh umat maupun masyarakat luas.
“Dan yang amat dirasakan masa itu adalah masih adanya kecurigaan sebagian masyarakat terhadap Gereja Katolik yang dianggap kurang nasionalis, masih dianggap masih terpengaruh semangat nasionalisme Hindia Belanda. Itu tadi adalah tantangan Gereja dan umat Katolik pada era IJ Kasimo yang sebagian masih menjadi tantangan sampai hari ini," ungkapnya.
Menurut Yohanes, perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara mempunyai perubahan tantangan juga. Saat ini, perjuangan umat Katolik dan Gereja adalah bagaimana menghadapi masalah-masalah intoleransi. Bagaimana hambatan di banyak daerah tentang pendirian tempat ibadah dan terutama tantangan generasi milenial saat ini adalah membumikan falsafah bangsa ini.
“Pancasila sebagai arah kehidupan berbangsa menuju cita-cita para pendiri negara ini yakni mewujudkan negara yang adil dan makmur” pungkasnya. (lian)