Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Jakarta-mediaindonesianews.com: Perjalanan hidup AndrianusAgal, SH., MH sebagai Ketua Umum Ormas Gema MKGR cukup berliku-liku, pria kelahiran Ruteng Flores, 3 September 1980 sejak duduk dibangku Sekolah Dasar orang tuanya sudah menanamkan disiplin tinggi dengan memberi tanggungjawab sebagai anak petani dan ketua adat, masa kecilnya sudah terbiasa dengan membantu orang tua bekerja diperkebunan yang pada saat itu sebagai kontak tani, perkebunan yang penuh dengan buah-buahan. Setelah tamat Sekolah Dasar Andrianus melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kupang, namun hanya satu tahun, Andrianus pun pindah sekolah di SMP Darma Bakti Ruteng Flores, disini ia dipercaya sebagai Ketua OSIS selama dua periode. Pada masa SMA Andrianus muda cukup punya nama besar karena dirinya bad boy dan juga sebagai atlit tinju dari tingkat Kabupaten hingga Propinsi, terbukti pada tahun 1996 Andrianus Juara 2 Kejuruaan Tinju se-NTT, tahun 1997 Juara 1 Kejuruaan Tinju se-NTT, 1998 Kejurnas Tinju Juara Harapan 1 dan tahun 1998 Atlit Pusat Pendidikan Latihan Pelajar NTT (PPLP).
Usai tamat SMA dirinya diajak salah satu senior dunia persilatan di ibukota Jakarta untuk bekerja sebagai keamanan di klub malam di wilayah Jakarta Selatan dan senior tersebut hyga berpesan
“Ade kalau mau nakal yang ada duitnya di Jakarta kita jaga klub malam dan sebagai body guard”
Secara fisik Andrianus mempunyai badan yang bagus, sejak itu ia pun berangkat ke Jakarta namun sebelum berangkat Andrianus melalui ritual adat agar dilindungi oleh roh nenek moyang Andrianus dan yang paling berat adalah dipaksa membawa ijasah SMA oleh orang tuanya, meski menolak, orang tuanya berpesan bahawa ijasah tersebut akan berguna, dengan mengunakan bis ia pun berangkat ke Jakarta.
Andrianus tidak pernah berpikir untuk kuliah bahkan sebagai lawyer, setamat SMA tahun 2000 dirinya pun bekerja di klub malam, Bahkan ia bercita-cita waktu itu jadi mafia, karena melihat di dunia malam itu cepat dapat uang, juga mengendalikan narkoba, dalam dunia malam Andrianus berinteraksi dengan berbagai kalangan dari selebritis hingga pengusaha, bisa dibilang ia centeng.
Dalam dunia malam Andrianus adalah salah satu anak Flores yang cukup cepat naik posisi dan mempunyai pasukan dengan pergaulan yang bagus dari level bawah sampai atas.
Disitulah Andrianus disarankan untuk kuliah dan ia bertemu dengan Bapak Priatno Sulisto yang dianggap sebagai orang tua angkat, beliau sangat dermawan dan mau menanggung biaya kuliahnya di FH Trisakti tapi dengan syarat saya harus berhenti bekerja di dunia malam dan berpesan “kamu akan menjadi kepala daerah dan sukses”.
Memasuki bangku kuliah berapa semesternya Andrianus bertemu dengan Rektor Trisakti Bapak Toby Mutis dan mendapatkan beasiswa sampai S-2 di Trisakti.
Usai menyelesaikan kuliah Andrianus Agal meninggalkan kesendiriannya dengan menikah dan mengabdi di LBH Trisakti, disitulah Andrianus, diajarkan sebagai Advokat yang berkarakter dan menjalankan profesi yang bermartabat tinggi dan tidak terbelit, beberapa perkara ditangani, baik perkara kecil maupun perkara besar Andrianus selalu menjalankan profesi dengan memegang teguh ayat Firman Tuhan Filipi 4:13.
“Terjun dibidang hukum memang sudah garis tangan, karena saya suka menolong orang, dan saya mencintai profesi saya sebagai lawyer,”
Terjun Dunia Politik
Terjunnya Andrianus ke dunia politik dimulai diajak teman masuk organisasi Kosgoro karena di Golkar ada tiga organisasi pendiri partai yaitu, Kosgoro, MKGR dan SOKSI, selanjutnya Andrianus diajak di Bakumham, disinilah titik balik Andrianus sebagai politisi dan pengacara, dirinya dipercayakan sebagai Ketua Umum Gema Ormas MKGR tentunya tidak sembarangan dimana Adie's Kadir Wakil Ketua Komisi 3 DPR RI menjabat sebagai Sekertaris Fraksi Golkar di DPR.
“Saya punya poin bagus dimata beliau dan punya karekter bertarung, dan saya pernah menyelamatkan Organisasi besar MKGR dari oknum-oknum yang mau memecah belah organisasi, saya turun langsung mengatasi masalah, dimana Mantan Ketua Gema sudah ada beberapa yang menjadi Menteri, diantaranya, Agus Gumiwang, Adiaksa Daut dan Cahyo Kumolo” ungkap Wakil Ketua Bakumham DPP Partai Golkar ini.
Menurut Magister Hukum Universitas Trisakti, tahun 2011 - 2014 ini, Hukum harus sebagai Panglima jangan tajam kebawa tumpul keatas, Presiden Joko Widodo sudah tegas untuk penegakan hukum walaupun masih ada penegak hukum yang nakal dan korupsi.
Dari pandangan Andrianus sebagai pengamat Hukum, sebenarnya Undang-Undang (UU) sudah mengatur tentang penegakakan hukum baik itu Kepolisian, Kejaksaan, maupun Kehakiman semua sudah diatur dalam UU, akan tetapi masih ada saja oknum yang nakal, padahal sudah secara tegas dalam UU mengatur tentang larangan dan kewajiban sebagai penegak hukum.
“Menurut saya ini masalah moral penegakan hukum, saran setiap penegak hukum harus bermoral, dan bermartabat agar dapat menjalankan tugas dengan benar, Ora Et Labora,” urainya.
Pilahan Presiden RI Ir.H. Joko Widodo atas Kapolri sudah bagus menurutnya, Presiden punya harapan besar untuk penegakan hukum, agar hukum di Indonesia jadi panglima dan para penegak hukum harus mempunyai moral dan martabat tinggi agar tidak terbeli.
“Kita harus melayani sesama dan maanfaat untuk sesama, keluarga, masyarakat dan negara,” pungkas Anggota Pemuda Pancasila tahun 2004-2007 (LiAn)