bendera

Kamis, 03 Juli 2025    09:15 WIB
MEDIA INDONESIA NEWS

Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

FOKUS
 


Memberi Banyak Orang Suatu Kebahagiaan


Lian,    31 Maret 2021,    10:25 WIB

Memberi Banyak Orang Suatu Kebahagiaan
Dr. John N. Palinggi MM. MBA

Jakarta-mediaindonesianews.com:  Jadi orang sukses itu kuncinya jangan pelit sama orang yang patut dibantu, dan yang utama pandai berterimakasih dan jangan menjelekkan orang lain  dan yang paling penting, jangan melawan Pemerintah. Inilah  kunci Ilmu yang disampaikan Pengusaha Dr. John N. Palinggi  MM. MBA bila ingin menjadi pengusaha.


Memberi Banyak Orang Suatu Kebahagiaan

Menurut John Palinggi, memulai berusaha itu tidak langsung jadi pengusaha. Menjadi pengusaha itu berdasarkan pengalaman. Numpang sama orang dulu, dilihat bagaimana kerjanya, kemudian kita dapat spirit untuk menciptakan sesuatu yang terjual untuk menghidupi diri sendiri. Dari situ tercipta sambil  belajar.

"Entrepreneur itu adalah manusia berani mengambil resiko, tetapi tidak langsung berani. Banyak mental anak negeri ini selalu dicampur baurkan ayat-ayat yang menurut agamanya, akhirnya gagal semua, karena tidak memikirkan bagaimana caranya untuk berhubungan dengan sesamanya," kata John kepada mediaindonesianews.com.

Bagi John, kelemahan pengusaha di Indonesia itu karena terlalu mendalami agama karena dia lebih kuat dengan sang pencipta, dan itu tidak salah, akan tetapi  tidak kuat berhubungan dengan sesama. Tidak membangun jaringan yang baik.


"Dagang itu adalah seribu teman masih kurang satu, musuh terlalu banyak, harus banyak. kalau banyak saudara, teman itu sudah peluang, belum jadi uang. kita ulet, bisa dipercaya sudah mulai jadi uang. jadi setiap hari, lepas hari harus kerja keras," tuturnya.

Hingga saat ini diakui John Palinggi, dirinya  sudah 44 tahun bisnis tanpa henti dan tidak pernah cacat di segala  bidang, mulai dari perusahaan kayu Soeharto kemudian  kontraktor, pengadaan barang, pengadaan senjata, hingga konsultan industri, dan sekarang konsultan investasi dari luar negeri khusus dari China.

"Ini saya kerjakan semua karena nasib saya baik, perusahaan kayu yang di Kalimantan itu walaupun pejabat punya tetapi penyandang dananya itu dari Tionghoa. semenjak itu saya diajar bagaimana dagang yang sebenarnya. Bekerja Negara Jepang, Inggris. Jadi ada tiga Negara. Kalau orang bule itu semua harus tertata tidak boleh ada yang miring, kalau ada miring sedikit out. Sementara pengusaha Tionghoa itu ada namanya sistim ada hal-hal yang diperkenankan yang menurut hal lazim ini bisa misalnya miring sedikit nggak apa yang penting lancar kerjanya. Sementara budaya di Jepang itu harus kerja keras, bekerja itu serius, tapi kalau sedang istirahat rileks benar," papar John yang juga menjabat sebagai Ketua Umum  DPP Asosiasi Rekanan Pengadaan Barang dan Distributor Indonesia (ARDIN).

Pengusaha ini mengibaratkan, bahwa rejeki itu datang dari delapan penjuru angin, tidak mengenal suku, agama, etnis, dan lapisan  golongan. dan tidak mengenal ayat-ayat agama. Kata John menegaskan, jangan diimplementasikan ayat-ayat ajaran agama itu berbisnis, tapi terjemahkan isi dari kitab suci itu dalam kelakuan terhadap sesama misalnya dilarang mencuri dalam kitab suci mengasihi manusia seperti mengasihi dirimu sendiri, inilah yang di implementasikan dalam diri masing-masing. imbuhnya.

Menurutnya John Palinggi,  moralitas kejujuran dirinya dapatkan dari orangtuanya, bila ingin menjadi pengusaha itu adalah orang yang timbul dari diri sendiri, atau karena situasi dan mau belajar.  Karena kata John,  menjadi pengusaha itu harus paham pemenang bukan karena  tidak pernah kalah, atau tidak pernah gagal. Tapi tidak pernah menyerah. never give up.

"Ibaratnya hidup kita itu seperti gelas, ada air. Sering  membantu  sesama maka air itu akan terus bertambah untuk kebaikan. Kalau kita angkat tangan, Tuhan bantu air itu masuk . Dia tau kalau kita memberi. Jadi perinsipnya dasarnya, tidak ada orang diberi oleh Tuhan, kalau dia tidak pernah memberi," kata Anggota Dewan Analisis dan Strategis sekaligus pengajar intelijen di Badan Intelijen Negara (BIN) ini.

Lebih lanjut Dr. John N. Palinggi, MM.,MBA menjelaskan bahwa, dirinya merasa puas apa yang sudah Tuhan berikan kepadanya untuk memberi banyak orang, karena memberi itu baginya suatu kebahagiaan.

"Memberi itu adalah mendorong manusia untuk bisa bertahan hidup, memberi itu adalah kesadaran bahwa kita beradab pada tataran sama dengan manusia lainnya. Memberi itu adalah kesadaran bahwa itu perbuatan baik, dan perbuatan baik itu sifat Tuhan. Maka kita jalankan perintah Tuhan untuk berbuat baik. Di dunia ini, kalau kamu menanamkan kebaikan orang akan jawab itu dengan kebaikan, kalau kamu menanamkan kejahatan lambat laun kamu akan mendapat kejahatan," pungkas  Ketua Harian Bisma.(LiaN)


banner
NASIONAL
img
Rabu, 02 Juli 2025
Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bersama Menteri Pertahanan (Menhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin, didampingi para Kepala Staf Angkatan, menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi I DPR RI dengan agenda
img
Rabu, 02 Juli 2025
Jakarta - "Ini merupakan momen penting dalam sejarah  panjang perjalanan diplomasi militer dan kerja  sama internasional yang dilaksanakan TNI" Ucap Komandan Komando Pasukan Khusus (DanKoopssus) TNI Brigjen TNI Yudha
img
Rabu, 02 Juli 2025
Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bersama beberapa Pejabat Negara  mendampingi Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto meninjau latihan parade defile gabungan yang bertempat di skuadron 45 Halim
img
Selasa, 01 Juli 2025
Jakarta – Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Irvansyah, S.H., M.Tr.Opsla., menghadiri Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Bhayangkara di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025).   Dengan mengangkat tema
img
Selasa, 01 Juli 2025
Jakarta - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi mewakili Panglima TNI menghadiri acara Gala Literasi Nusantara yang diselenggarakan dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-60 Harian Kompas, bertempat
img
Selasa, 01 Juli 2025
Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menghadiri Upacara Puncak Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 yang mengusung tema "Polri untuk Masyarakat", bertempat di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa (1/7/2025).

MEDIA INDONESIA NEWS