Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Jakarta-mediaindonesianews.com: Arsitek merupakan profesi tulang punggung negara dalam proses pembangunan, khususnya dalam pengembangan infrastruktur ekonomi. Oleh karena itu, kuantitas dan kualitas arsitek yang bagus merupakan faktor terpenting untuk meningkatkan daya saing Indonesia. Bila diartikan arsitek sebagai seorang “perancang bangunan” (building designer), namun peran arsitek tidak hanya sebatas bangunan saja, akan tetapi meliputi tugas penataan (penciptaan dan pewujudan) dari ruang dalam skala yang lebih luas.
Ruang tersebut berwujud lingkungan binaan (build environment) yang diperuntukkan bagi kehidupan manusia maupun masyarakat luas (umum). Dalam skala kecil (mikro) tugas dan peran arsitek adalah menata ruangan-ruangan (rooms) yang diintegrasikan secara utuh dalam bentuk bangunan (building).
Bila dilihat pada saat ini, pandangan mahasiswa arsitektur terhadap profesi arsitek dimasa yang akan datang juga sudah mulai meningkat ke arah yang lebih baik. Karena dalam beberapa pendapat mereka sudah mulai dikenalkan sedini mungkin dengan profesi arsitek dengan memberikan pandangan bahwa profesi arsitek merupakan profesi yang selalu menuntut individunya untuk maju, selalu merasa tertantang dan pandangan bahwa profesi arsitek merupakan profesi yang sangat penting ditengah-tengah masyarakat.
Ulinata, ST.Ars., M.T, Dosen Prodi Arsitektur FT Universitas Kristen Indonesia (UKI) menjelaskan bahwa, arsitek adalah seorang yang melakukan praktik arsitektur. Seorang sarjana arsitektur terutama bagi yang belum memiliki pengalaman (fresh graduate) jika ingin melakukan praktik arsitektur dan bertanggung jawab pada desain yang dirancang tentu saja perlu meningkatkan kompetensinya agar lebih terukur dan objektif, dengan melanjutkan Pendidikan Profesi Arsitek (PPAR).
“magang minimal 2 tahun di Konsultan Perencana yang memiliki arsitek ber-ska/stra atau ber lisensi, juga mengikuti penataran kode etik dan pengembangan keprofesian berkelanjutan sehingga kemudian diperkenankan mengikuti uji kompetensi hingga pada akhirnya memiliki ska/stra sebagai bukti tertulis untuk melakukan praktik arsitek dan bertanggung jawab pada pekerjaan arsitektur yang dirancang,” kata Ulinata ST.Ars., M.T. saat ditemui diruang kerjanya, Senin (8/11).
Lebih lanjut dikatakan Ulinata bahwa, dalam dunia profesional, seorang arsitek yang tidak memiliki kreativitas, serta sertifikat kerja akan susah bersaing dengan yang lain dan tingkat keberhasilan seorang arsitek itu dapat dilihat rancangan yang dihasilkan apakah memberikan manfaat bagi pengguna nya dilihat dari pemanfaatan fungsi penataan ruang, dan pelestarian sumber daya alam serta seni budaya untuk meningkatkan kualitas hidup dalam rangka mewujudkan kesejahteraan rakyat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 namun karya Arsitektur tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan, baik secara moril, materil, maupun di hadapan hukum sehingga dapat memberikan perlindungan bagi penggunanya.
“Oleh karena itu agar dapat meningkatkan mutu karya arsitektur seorang arsitek perlu untuk meningkatkan penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan sehingga dapat bersaing secara kompetitif dengan arsitek lainnya,” jelasnya.
Menurut Ulinata, pekerjaan asitek ini cukup menjanjikan karena sampai pada saat ini profesi asitek sangat dibutuhkan mulai dari meracang kebutuhan bangunan, merancang yang berkaitan dengan dunia arsitektur lainnya.
“Kedepannya arsitek masih sangat dibutuhkan, namun kedepannya arsitek harus bisa melihat peluang dan tantangan kedepannya. Apa lagi kita masih dalam situasi pandemik covid 19 ini, belum tau kapan akan berakhirnya. Jadi kita harus mempersiapkan diri dimana arsitek bisa menciptakan peluang karir arsitek depannya. profesi arsitek dimasa kini cukup dibutuhkan dan untuk masa yang akan datang juga masih akan tetap dibutuhkan namun arsitek harus mampu memproyeksikan bagaimana peluang dan tantangan desain ke depannya setelah Pandemik Covid berlalu,” pungkasnya. (lian)