Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Jakarta-Mediaindonesianews.com: Vaksinasi Serentak yang digelar Badan Intelijen Daerah (Binda) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta di hari ke-6 kali ini berada di Kelurahan Klender Jakarta Timur (Jaktim). Lurah Klender, Tri Budianto berharap Vaksinasi ini dapat membantu untuk menciptakan herd immunity (kekebalan kelompok) Covid-19 masyarakatnya hingga 100 persen.
"Vaksinasi Serentak oleh Binda dan Dinkes Provinsi DKI Jakarta di Kelurahan Klender, sangat membantu Pemerintahan Kelurahan Klender agar seluruh masyarakat bisa tervaksin dengan lengkap, sehingga tercapai angka herd immunity 100 persen", kata Lurah Klender di RPTRA Vlaboean lokasi Vaksinasi Serentak, Minggu (26/6).
Lebih lanjut Tri Budianto mengatakan bahwa, pihaknya mengajak seluruh masyarakat Klender yang belum vaksin lengkap (booster) untuk datang di lokasi Vaksinasi Serentak dan aktif mengajak tetangga maupun sanak saudaranya untuk vaksin, apabila ada yang belum vaksin pertama, kedua maupun booster.
Selain di RPTRA Vlaboean Klender Duren Sawit dalam hari ke-6, Vaksinasi Serentak kolaborasi Binda dan Dinkes DKI Jakarta, juga digelar Kawasan Menteng, Sekolah Santo Paulus Duri Pulo Gambir, Hall C JI-Expo (Pekan Raya Jakarta) Kemayoran, Taman Kalibaru Cilincing, Kawasan Kota Tua Tamansari, Rusunawa Angke Tambora, RPTRA Citra Bangsa PIK Penggilingan Cakung, RPTRA Taman Sawo Jl. Damai Raya Cipete Utara dan Pasar Kebayoran Lama (dekat Ramayana).
Sementara itu, Wakil Camat Kebayoran Baru, Sulistio Cahyono mengapresiasi dan berterima kasih kepada Binda dan Dinkes DKI Jakarta atas terselenggaranya Vaksinasi Serentak. Pihaknya juga menghimbau agar warga Cipete Utara, Jakarta Selatan untuk dapat mengikuti vaksinasi booster dalam penyelenggaraan Vaksinasi Serentak.
"Semoga vaksinasi yang diselenggarakan dalam kegiatan Vaksinasi Serentak ini dapat menyehatkan warga Cipete Utara Kebayoran Baru dan warga yang sudah vaksin booster agar tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) karena pandemi Covid-19 hingga saat ini masih ada", pungkasnya.***