Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Jakarta-Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) menyelenggarakan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke 18 yang dirangkai dengan Temu Ilmiah Tahunan Fisioterapi Indonesia (TITAFI) 2022 ke-35 di Hotel Sultan, Jakarta dari tanggal 22-25 September 2022.
Tidak hanya acara nasional, IFI juga menjadi tuan rumah International Society for Physical Agents in Physiotherapy (ISEAPT).
"tema yang diusulkan dalam kolaborasi acara ini adalah “Adaptasi dan Kolaborasi Fisioterapi di Era Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0," ujar Ketua IFI, Parmono Dwi Putro, S.Ft., M.Fis. Jum'at (23/9)
Menurut Pramono, hal tersebut menjadi langkah besar Fisioterapi Indonesia dalam meningkatkan standar dan kualitas servis yang diberikan kepada masyarakat. Selain itu dalam Mukernas IFI memberikan rekomendasi buat pemerintah terkait pendidikan Fisioterapi di Indonesia.
"Ada 2 rekomendasi yang dihasilkan dalam mukernas IFI diantaranya penghapusan program D3 Fisioterapi dan Memfasilitasi upgrading pendidikan D3 Fisioterapi ke Sarjana Terapan dan Profesi dalam waktu 5 tahun kedepan" jelasnya.
Lebih lanjut Parmono Dwi Putro, S.Ft., M.Fis, menegaskan bahwa hingga 2025 target untuk Fisioterapi di Indonesia adalah mampu meningkatkan kualitas Pendidikan dan profesi Fisioterapi sehingga lulusan Fisioterapi Indonesia akan dianggap memiliki kompetensi yang tidak kalah hebat dengan negara lain.
Sekertaris IFI, M. Irfan menjelaskan bahwa rangkaian acara TITAFI tahun ini juga dihadiri oleh seluruh perwakilan cabang Fisioterapi dari Sabang hingga Merauke.
“Kita menghadirkan beberapa pemikiran atau inovasi terkait perkembangan dan kemajuan Fisioterapi di Indonesia" katanya
M. Irfan berharap dengan diselenggarakan acara ini Fisioterapis di Indonesia akan lebih bersemangat untuk mengenyam Pendidikan lebih tinggi, serta lebih sering untuk berpartisipasi dalam temu ilmiah nasional maupun internasional.
Sementara itu Ali Imron vice president ISEAPT menjelaskan bahwa ada 28 negara yang terlibat dalam kegiatan ini baik melalui luring ataupun daring, mereka akan mendiskusikan kurikulum untuk menunjang pengunaan elektro di masa depan serta pengunaan robotic.
“pada acara ISEAPT dihadiri baik dari negara Asia maupun Eropa, seperti Malaysia, Jepang, hingga Dubai. Kita akan berdiskusi terkait penyamaan kurikulum untuk menunjang pengunaan elektro di masa depan” jelasnya
Menurut Ali Imron selama ini Fisioterapi saat ini sangat dibutuhkan karena selain bisa meningkatkan kemampuan atlit dan mencegah jatuh pada orang tua.
“masyarakat sangat memerlukan karena praktek fisioterapi sangat bermanfaat, selain itu dari sisi regulasi fisioterapi telah ada di dalam sistem kesehatan, bahkan di puskesmas harus ada dan itulah pengakuan regulasi terhadap fisioterapi” pungkasnya.