Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Basra – MINews : Pasukan keamanan menembaki pengunjuk rasa di Baghdad dan beberapa kota di Irak selatan pada hari Minggu, menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai puluhan lainnya, kata polisi dan sumber medis, kekerasan terbaru yang terjadi dalam beberapa minggu kerusuhan.
Protes anti-pemerintah meletus pada awal Oktober dan telah membengkak menjadi demonstrasi terbesar sejak jatuhnya Saddam Hussein pada tahun 2003.
Kementerian Kesehatan Irak menyatakan bahwa 111 demonstran dan personel keamanan tewas sejak pecahnya aksi protes.
Menteri Kesehatan Irak Jaafar Allawi pada hari Ahad (24/11/2019) mengatakan sebuah komite kementerian telah menyelidiki jenis gas air mata yang dipakai untuk membubarkan massa dan terbukti tidak mengandung bahan beracun.
"Kementerian Kesehatan Irak telah mendirikan posko-posko kesehatan di lokasi protes untuk memberikan pelayanan kepada demonstran," tambahnya.
Lembaga-lembaga HAM sebelum ini mengklaim bahwa 339 orang tewas dan 16.000 lainnya terluka sejak protes pecah di Irak pada Oktober lalu.
Aksi protes di berbagai wilayah Irak dimulai sejak 25 Oktober lalu dan masih berlanjut sampai sekarang.
Warga Irak menggelar aksi di Baghdad dan kota-kota lain untuk memprotes kasus korupsi, pengangguran, dan pelayanan publik yang buruk.