Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Bangli-Mediaindonesianews.com: Terkait penumpukan sampah di beberapa titik Kota Bangli yang menjadi sorotan, Ketua DPRD Bangli, I Ketut Suastika mengaku kecewa atas kondisi tersebut, dimana, masyarakat telah membayar retribusi sampah, namun layanan pengangkutannya tidak optimal.
“Tidak ada alasan sampah tidak diangkut jika retribusi sudah terbayar. Ini merupakan ketidakadilan bagi Masyarakat” katanya kepada awak media.
I Ketut Suastika juga mengingatkan bahwa pemerintah daerah telah mengeluarkan anggaran untuk operasional Dinas Lingkungan Hidup (DLH), termasuk pengadaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan perawatan armada.
Ketua DPRD Bangli menuntut DLH transparan dalam penggunaan anggaran pengangkutan sampah serta akan meminta penjelasan terkait penyebab terganggunya pengangkutan sampah.
“langkah konkret apa yang akan dilakukan DLH untuk mengatasi masalah tersebut, apakah perlu adanya perbaikan sistem pengangkutan sampah agar merata di seluruh wilayah, bukan hanya di ruas jalan utama.” Jelasnya
Menurut I Ketut, kondisi tersebut tidak sesuai dengan program Pemprov Bali "Clean and Green" dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat khususnya di sekitar pasar.
Salah satu Masyarakat mengaku bahwa penumpukan sampah sering terjadi, seperti kemarin di Pasar Kidul, sampah mengunung hingga becek saat hujan dan menimbulkan bau tidak sedap serta jadi sarang lalat, hal tersebut berpotensi mengancam kesehatan masyarakat.
Sebelumnya, Kadis DLH Bangli, Putu Ganda Wijaya dalam keterangannya kepada awak media mengaku bahwa terganggunya pengangkutan sampah disebabkan oleh purna tugasnya beberapa sopir dan perbaikan armada.
“tadi saya cek sopir yang harusnya kerja tadi tidak masuk dan sudah dibantu motor viar, besok subuh jam 04.00 tiang akan cek ke Gudang tempat truk mangkal jalan operasional” katanya kepada mediaindonesianews.com, Selasa (10/6)
Kadis DLH Bangli juga membantah tidak adanya anggaran dalam pelayanan pengangkutan sampah.
“saya sampaikan bahwa masalah BBM tercukupi dananya dan tidak kurang” pungkasnya (JroBudi)