Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Serangan penembakan dan pemboman di Mumbai, Pada akhir November 2008 menyebabkan lebih dari 160 orang tewas dan lebih dari 300 lainnya terluka.
New Delhi - MediaIndonesiaNews : Pemerintah India menolak gagasan angkatan udara nasional (IAF) untuk melakukan serangan udara ke Pakistan setelah serangan Mumbai 2008, kata mantan kepala IAF Birender Singh Dhanoa.
“Kami tahu dan siap di mana kamp-kamp teror berada di Pakistan. Tetapi ini adalah keputusan politik apakah akan melakukan penyerangan atau tidak, ”kata Dhanoa pada hari Jumat, seperti dikutip oleh surat kabar Times of India.
Usulan serupa dibuat oleh IAF setelah serangan teroris tahun 2001 di parlemen India, menurut mantan kepala angkatan udara itu.
“Ini tidak diterima. Pakistan berutang posisinya yang agung di masyarakat karena penyebaran ancamannya dari India, ”tambah Dhanoa.
Pada akhir November 2008, kelompok teroris Lashkar-e-Taiba melakukan serangkaian serangan penembakan dan pemboman di Mumbai, menyebabkan lebih dari 160 orang tewas dan lebih dari 300 lainnya terluka.
Serangan terhadap parlemen India terjadi pada 13 Desember 2001, dan menewaskan 14 orang dan 18 lainnya terluka. Lashkar-e-Taiba dan kelompok teroris Jaish-e-Mohammad mengorganisir serangan itu.
Baik Lashkar-e-Taiba dan Jaish-e-Mohammad berbasis di Pakistan, yang telah terlibat dalam konflik selama puluhan tahun dengan India mengenai wilayah Kashmir yang disengketakan.