Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Jakarta – MediaIndonesiaNews : Amerika Serikat membunuh jenderal Top Elite Iran dan arsitek perang proksi Teheran di Timur Tengah dalam serangan udara di Baghdad, Jumat.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif adalah di antara hari Jumat pertama yang bereaksi terhadap pembunuhan kepala Pasukan Quds Qassem Soleimani, mengatakan akan memperkuat perlawanan terhadap Amerika Serikat dan Israel di wilayah dan dunia, televisi negara Iran melaporkan.
"Kebrutalan dan kebodohan pasukan teroris Amerika dalam membunuh Komandan Soleimani, tidak diragukan lagi akan membuat perlawanan di kawasan ini dan dunia lebih meningkat," kata Zarif dalam sebuah pernyataan.
Di Twitter dia mengatakan pembunuhan Soleimani adalah "eskalasi yang sangat berbahaya dan bodoh. AS memikul tanggung jawab untuk semua konsekuensi dari petualangan jahatnya."
Di AS, Senator Demokrat Richard Blumenthal dari Connecticut mengatakan Presiden Donald Trump berutang penjelasan penuh kepada Kongres dan rakyat Amerika.
"Otorisasi saat ini untuk penggunaan kekuatan militer sama sekali tidak mencakup memulai kemungkinan perang baru. Langkah ini dapat membawa konfrontasi militer paling konsekuensial dalam beberapa dekade," kata Blumenthal.
Tetapi sekutu Trump dengan cepat memuji tindakan itu.
"Kepada pemerintah Iran: jika Anda menginginkan lebih, Anda akan mendapatkan lebih banyak," twit Senator South Carolina Lindsey Graham.
Senator AS Chris Murphy, seorang Demokrat dari Connecticut, mengatakan bahwa sementara Soleimani adalah "musuh Amerika Serikat," pembunuhan itu dapat menempatkan lebih banyak orang Amerika dalam risiko.
"Salah satu alasan kita tidak secara umum (membunuh) pejabat politik asing adalah keyakinan bahwa tindakan seperti itu akan membuat lebih banyak, bukan mengurangi, orang Amerika terbunuh," kata Murphy di Twitter. "Itu harus menjadi kekhawatiran kita yang sebenarnya, mendesak, dan serius malam ini."
Mantan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley memuji langkah ini di Twitter.
Mohsen Rezaei, mantan komandan Pengawal Revolusi Iran, yang sekarang menjabat sekretaris badan Negara juga berkomentar di Twitter, mengatakan bahwa Soleimani "bergabung dengan saudara-saudaranya yang mati syahid, tetapi kami akan membalas dendam dengan gigih terhadap Amerika".