Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Baghdad : MediaIndonesiaNews : Perkembangan itu terjadi pada Jumat pagi setelah serangan udara AS yang menewaskan Komandan Pasukan Quds Qasem Soleimani, memicu ketegangan yang meningkat di Timur Tengah dan mengirim ribuan orang Iran ke jalan-jalan untuk berduka atas kematian jenderal dan mengecam Amerika Serikat dan Israel.
Konvoi dua mobil terkena serangan udara baru di Baghdad utara, lapor media setempat.
Serangan udara dilaporkan menewaskan enam orang, menurut Reuters, mengutip sumber.
Menyusul laporan awal yang mengklaim bahwa kendaraan yang ditargetkan membawa para pemimpin senior, Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) mengeluarkan pernyataan, mengatakan bahwa "serangan itu menargetkan konvoi petugas medis Pasukan Mobilisasi Populer".
PMF juga membantah laporan tentang kematian beberapa pejabat senior, termasuk Shebl Al-Zaidi, Hamid Al-Jazaeri, Raed Al-Karawi.
Laporan sebelumnya mengklaim bahwa kendaraan yang ditargetkan membawa setidaknya dua pejabat senior Mobilisasi Populer (PMF).
Sementara beberapa laporan menyatakan bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam insiden itu tidak diketahui, yang lain mengklaim bahwa AS menyerang konvoi PMF yang membawa komandan milisi Kataib Imam Ali, Shbl al-Zaidi, dan para pemimpin PMF lainnya yang belum diidentifikasi.
Laporan-laporan konflik bermunculan bahwa al-Zaidi tidak terbunuh dalam serangan itu karena ia dilaporkan berada di Libanon.
Tokoh senior lain yang diyakini berada di salah satu kendaraan konvoi yang ditargetkan dilaporkan bernama Qais al-Khazali.
Serangan pesawat tak berawak AS di dekat bandara Baghdad yang menewaskan Soleimani digambarkan oleh pemerintahan Trump sebagai tindakan pencegahan terhadap Soleimani untuk "menghentikan perang". Teheran, bagaimanapun, mengatakan bahwa AS melewati "garis merah", bersumpah akan melakukan pembalasan.
Ketegangan yang meningkat antara Washington dan Teheran terjadi awal pekan ini ketika Amerika Serikat menuduh kelompok milisi Kataib Hezbollah yang didukung Iran melancarkan serangan 27 Desember di sebuah pangkalan militer AS di dekat kota Kirkuk yang menewaskan seorang kontraktor AS .
Sebagai balasan, AS melancarkan serangan terhadap pasukan Kataib Hezbollah, menewaskan sekitar dua lusin pejuangnya, memicu upaya para pemrotes Syiah untuk menyerbu gerbang kedutaan AS di Baghdad.