Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Natuna - MINews : Setidaknya 23 anggota milisi Iran yang bertempur di Suriah dilaporkan telah tewas dalam serangan udara yang diduga IAF pada hari Kamis terhadap beberapa target di negara yang dilanda perang.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di London, setidaknya tiga posisi pemerintah Iran di dekat Damaskus dan barat ibukota menjadi sasaran.
Kantor berita resmi Suriah SANA mengatakan serangan Israel datang dalam dua gelombang dan menghantam daerah al-Kiswah serta Marj al-Sultan dan Jisr Baghdad.
Gelombang pertama pada 1:12 "menargetkan beberapa posisi militer kita di pinggiran Damaskus," kata SANA mengutip sumber militer. Gelombang kedua pada 1:41 "menargetkan posisi militer di sekitar Dara'a, Quneitra dan Damaskus dengan sejumlah rudal yang ditembakkan oleh pesawat tempur Israel dari wilayah udara di Lebanon selatan dan Golan yang diduduki."
Sementara IDF tidak mengomentari laporan media asing, Israel telah melakukan kampanye perang-antar-perang di Suriah sejak 2013, bekerja untuk mencegah perambahan pasukan Iran dan transfer persenjataan canggih dari Iran ke Hizbullah.
IAF telah mengakui melakukan ratusan serangan udara di Suriah sejak perang saudara Suriah meletus pada Maret 2011.
Kementerian pertahanan Suriah mengklaim bahwa pertahanan udara Suriah mencegat rudal Israel atas Damaskus yang ditembakkan ke sasaran militer.
Israel telah berulang kali membom target milisi yang didukung Iran di Suriah, mengatakan tujuannya adalah untuk mengakhiri kehadiran militer Teheran di sana, yang sumber intelijen Barat katakan telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir.
Bulan lalu, Angkatan Bersenjata Suriah mengatakan jet IAF menyerang pangkalan udara T-4 di provinsi Homs. Pada bulan Desember, dikatakan sistem pertahanan udara mencegat rudal yang ditembakkan dari arah Israel yang ditujukan pada sasaran di pinggiran Damaskus.