Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Paris - MINews : Prancis telah memerintahkan agar semua pasukannya dipindahkan dari Irak sampai ada pemberitahuan lebih lanjut di tengah pandemi COVID-19.
"Prancis telah mengambil keputusan untuk memulangkan sampai pemberitahuan lebih lanjut tentang personelnya yang dikerahkan dalam operasi Chammal di Irak," Kementerian Angkatan Bersenjata Prancis mengumumkan Rabu, Reuters melaporkan . Sekitar 100 tentara akan ditarik dari Irak.
Jenderal Abdul Karim Khalaf, juru bicara Panglima Angkatan Bersenjata Irak, hari Rabu mengkonfirmasi bahwa "tentara Prancis telah meninggalkan wilayah Irak," lapor outlet Irak, Rudaw melaporkan.
Pasukan Perancis adalah bagian dari Koalisi Global pimpinan AS melawan Daesh. Koalisi memberikan dukungan udara untuk operasi Irak dan dukungan pelatihan untuk pasukan Irak dan Kurdi Peshmerga, Rudaw melaporkan. Terlepas dari kenyataan bahwa pasukan Prancis akan ditarik keluar dari Irak, Kementerian Angkatan Bersenjata Prancis mengatakan bahwa negara itu akan melanjutkan operasi udara melawan Daesh.
Mitra Koalisi Global lain, Inggris, juga mengumumkan minggu lalu bahwa mereka akan menarik tentaranya dari Irak karena pandemi.
"Setelah wabah COVID-19, ada pengurangan persyaratan untuk pelatihan dari Pasukan Keamanan Irak dan jeda berikutnya dalam misi pelatihan Koalisi dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara di Irak," sebuah pernyataan Kementerian Pertahanan Inggris berbunyi.
Data terbaru oleh World Meters mengungkapkan bahwa ada lebih dari 463.000 kasus yang dikonfirmasi dari virus korona secara global, dan sebagai hasilnya, lebih dari 20.000 orang telah meninggal. Saat ini ada lebih dari 300 kasus virus yang dikonfirmasi di Irak dan lebih dari 25.000 di Prancis.