Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Malang - MINews, Sebanyak 106 Bintara Remaja Angkatan XXXVIII Gelombang dua dan 499 Tamtama Remaja Angkatan XXXVIII Gelombang dua resmi menyandang ‘Baret Ungu’ sebagai prajurit Korps Marinir setelah berhasil menyelesaikan pendidikan dasar kemiliteran di Puslatdiksarmil selama 5 bulan.
Dilanjutkan dengan melaksanakan pendidikan kejuruan Marinir selama 6 bulan lebih dengan materi diantaranya, latek menembak kualifikasi, tahap Pendidikan Komando (Dikko) di hutan Selogiri selama hampir 3 bulan, latek (larihan praktek) KSIT, latek Opsfib dan Kursus Tamtama Remaja di Puslatpurmar 4 Purboyo Komando Latih Korps Marinir (Kolatmar) selama satu bulan.
Dalam amanatnya Komandan Korps Marinir (Dankormar) TNI-AL, Mayjen TNI (Mar) Suhartono, MTr (Han) mengatakan, upacara pembaretan merupakan salah satu bentuk kegiatan tradisi Korps Marinir sebagai implementasi dari pembinaan aspek kultural sekaligus sebagai momentum penting dan memiliki nilai historis dalam perjalanan karir bagi setiap prajurit Korps Marinir.
Selain itu upacara pembaretan juga merupakan simbol keabsahan seorang prajurit menyandang status sebagai prajurit Korps Marinir TNI AL.
Mayjen TNI (Mar) Suhartono mengatakan “Bagi bintara dan tamtama remaja Korps Marinir, pemakaian baret ungu Korps Marinir adalah momentum dan titik awal proses pengabdian kepada negara dan bangsa dengan konsekuensi berkewajiban dan mempunyai rasa tanggung jawab untuk berperilaku dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai luhur dan kehormatan Korps Marinir. Kewajiban tersebut sekaligus juga menjadi landasan moral prajurit Korps Marinir dalam melaksanakan penugasannya”.
Dankormar menambahkan, mulai saat ini para bintara dan tamtama tersebut harus menumbuhkan dan memupuk kesadaran bahwa mereka semua adalah prajurit profesional kebanggaan rakyat, memiliki jiwa kesatria sebagai prajurit petarung sejati yang religius.
Namun, lanjutnya, prajurit harus tetap berperilaku humanis dan selalu berdiri tampil sebagai garda terdepan guna membela dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Kesadaran ini harus dipegang dalam jati diri setiap prajurit di mana pun nantinya kalian bertugas,” tegasnya.
Mayjen TNI (Mar) Suhartono pun menjelaskan, upacara pembaretan ini merupakan upacara yang sakral bagi prajurit Korps Marinir.
“Upacara pembaretan merupakan salah satu bentuk kegiatan tradisi Korps Marinir sebagai implementasi dari pembinaan aspek kultural sekaligus sebagai momentum penting dan memiliki nilai historis dalam perjalanan karir bagi setiap prajurit Korps Marinir.
“Selain itu upacara pembaretan juga merupakan simbol keabsahan seorang prajurit menyandang status sebagai prajurit Korps Marinir TNI AL,” ungkapnya.
Dalam upacara pembaretan tersebut juga hadir Komandan Pasmar 1, Brigjen TNI (Mar) Nur Alamsyah, MTr (Han); Komandan Pasmar 2, Brigjen TNI (Mar) Ipung Purwadi, MM; Komandan Pasmar 3, Brigjen TNI (Mar) Amir Faisol, SSos, MM.
Kemudian Komandan Kodikmar, Kolonel (Mar) Sarjito; Komandan Kolatmar, Kolonel (Mar) Suliono, SE; Komandan Brigif 4 Mar/BS, Kolonel (Mar) Ahmad Fajar; Asops Dankormar, Kolonel (Mar) Y. Rudi Sulistyanto; Asops Kasgartap III/Sby, Kolonel (Mar) Joni Sulistiawan; Wadan Lantamal V, Kolonel (Mar) Jasiman Purba, SE; Komandan Lanmar Surabaya, Kolonel (Mar) Mauriadi.