Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Oleh: Dr. Blasius Haryanto, MM
Masa pandemi di prediksi akan segera menuju klimaks dengan bergulirnya program vaksinasi dan berakhirnya juga polemik terlarang memunculkan harapan bahwa kondisi politik dan keamanan kondusif. Sejak 12 Februari 2021 memasuki tahun kerbau logam yang pada intinya diramalkan bahwa secara umum menjanjikan kemajuan dan kemantapan, semua proyek yang sudah dimulai tahun sebelumnya, kedepan ini akan menunjukkan perkembangan yang mantab.
Optimis bahwa perekomian akan menggeliat dan melesat, persaingan pun akan semakin ketat dan bahkan lebih ketat lagi dengan munculnya inovasi dan terobosan baru saat pandemi dengan berperanya sistem digital dalam medsos sehingga media on-line menjadi sarana alternatip yang cocok dan populer.
Kini saatnya bagi pelaku bisnis, pemimpin dan pengambil kebijakan untuk mempersiapkan diri dengan amunisi yang dahsyat agar siap menyongsong dinamika kedepan sehingga mampu mendulang prestasi gemilang ditengah persaingan yang mencekam.
Ada istilah Jawa: "Sakbejo bejone wong kang lali isih besok wong kang eling lan waspodo"
Artinya: Bagaimanapun orang yang waspada akan tetap lebih diuntungkan.
Prestasi itu laksana mendaki, mendaki tanpa amunisi adalah mimpi.
Amunisi (soft skill) bersifat mutlak dimiliki jika mentargetkan kemenangan dalam bertempur, makin lengkap akan semakin meninggikan percaya diri dan banyak pilihan untuk digunakan yang paling tepat sesuai ajakan pesaing hingga memunculkan prestasi. Ingat prestasi identik dengan mendaki dan mendaki tanpa amunisi adalah mimpi.
Amunisi yang harus dipersiapkan mottonya “siasat silang” apa itu? Simak ringkasanya:
Enerji, sense & motivasi (Esensi)
Merupakan kekuatan dasar, kemauan, semangat yang kuat untuk berbuat sebagai bahan bakar, seraya dibungkus dengan sense (kepekaan atau penjiwaan dalam dunia yang digeluti) kemudian dipicu oleh motivasi yang kuat, hal ini harus dipahami para stakeholder.
How to present exciting (Hunting)
Harus paham tentang kisi-kisi dalam presentasi untuk menjadi menarik dan memikat audience.
Service dan Budaya (Serbu)
Service apakah masih perlu diera digitalisasi (dikupas dalam kolom opini tersendiri). Service apa harus dirubah seiring dengan munculnya ketentuan dan aturan pada musim pandemi simak bahasan berikut:
Budaya atau culture banyak yang bertanya-tanya apakah pandemi menjadi burning issue sehingga budaya harus bongkar mulai dari step awal lagi? jawabnya tidak, karena merupakan triger issue penyesuaian dari butir-butir perilaku pada core value excisting.
Enerji Marketing (Jimat)
Merupakan konsepsi dasar pembentukan energi/daya tarik dalam menciptakan efektivitas interaksi hal ini bukan semata dalam rangka menjual produk namun dimana saja ketika sebuah interaksi harus terjadi dalam kaitan mendeliver sesuatu. Hal ini termasuk core amunisi yang harus dipahami.
Menjadi leader sejati (Melesat)
Para leader harus memahami hakekat sebagai leader sejati yang tidak akan luntur sepanjang masa selama hayat dikandung badan meski dihadapkan pada era milenial sekalipun.
Kelima amunisi dahsyat itu mesti disimak, dimengerti dan dipahami untuk kemudian diaplikasikan kepada seluruh bagian yang terlibat dalam operasional kegiatan, Jangan menyerah hanya menjadi pemain alam, pasti tergilas. Dengan amunisi prima akan diperoleh prestasi tinggi dan professional dan itu mahal nilai-harganya.
Ayo para stake holder, baik bisnis (jasa non jasa) maupun institusi lain non bisnis, perbanyak amunisi jangan pernah lengah… WASPADA..!!
Penulis adalah Motivator, Fasilitator, mantan praktisi perbankan dan Doktor bidang Service Management.