Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Jakarta - MINews.com : Ratusan bahkan ribuan warga Tanjung Priok sudah berbondong-bondong dengan kendaraan bermotor dari pagi untuk melakukan long march ke Kantor Kementrian Hukum dan Ham (Kemenkumham) yang dimulai dari pos 9 Mambo dan halte Plumpang pada hari ini Rabu (22/01). Aksi ini dilakukan dengan damai untuk membuktikan bahwa warga Priok tidak kriminal seperti ucapan Menkumham Yasonna Laoly beberapa waktu lalu pada acara Resolusi Pemasyarakatan 2020 di Lapas Narkotika kelas IIA, Cipinang.
Peserta aksi berasal dari latar belakang berbeda, meliputi organisasi masyarakat, komunitas supporter bola, komunitas pengendara vespa, aliansi perempuan atau ibu rumah tangga, artis youtube, penyanyi dangdut, selebgram, klub motor, tokoh akademis, majelis keagamaan, dan masih banyak lagi. Tuntutan mereka serentak kompak yakni adanya permintaan maaf secara terbuka dari Yasonna Laoly atas ucapannya yang menyebutkan Priok itu kriminal karena daerah kumuh.
Agenda siang tadi terdiri atas orasi dan penyampaian pandangan dari masing-masing perwakilan organisasi atau aliansi di depan gedung Kemkumham, pemberian simbol bunga mawar merah sebagai tanda cinta dan damai, serta menyanyikan lagu perjuangan bersama-sama. Di pertengahan aksi, perwakilan dari tiap organisasi dan aliansi dipersilahkan masuk ke Departemen Hukum dan HAM. Alangkah sayangnya, bapak Yasonna tidak ada di lokasi dan hanya menyerahkan surat permintaan maaf sehingga membuat para perwakilan kecewa.
"Dengan menyebut Priok sebagai kota yang kumuh dan kriminal, ini sangat menyakitkan hati warga. Jika dalam 2x24 jam tidak ada respon dari Pak Menteri, maka jangan salahkan ada eskalasi besar yang akan diarahkan untuk memblokade Pelabuhan Tanjung Priok", ucap Kemal Abu Bakar selaku koordinator aksi Priok Bersatu 221. Pukul 15.00 WIB seluruh demonstran menarik mundur barisan dengan kondusif tanpa ada keributan. (yda)