Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Jakarta-mediaindonesianews.com: Polres Metro Jakarta Barat akhirnya meringkus wanita dokter abal-abal berinisial SR di daerah Pondok Pucung Tangerang Selatan, aksi dokter abal-abal tersebut mengakibatkan bagian tubuh korban CT dan WT mengalami infeksi dan mengeluarkan cairan nanah dari lubang bekas suntikan filler. Selain menangkap dokter abal-abal tersebut pihak Kepolisan juga menangkap distributor cairan filler berinisial ML di Batam Kepri yang merupakan seorang waria. Ironisnya pelaku SR ini bukanlah berprofesi sebagai seorang dokter bahkan pelaku berlatar belakang sebagai seorang sarjana pertanian.
“Pelaku bukan lah dokter, yang bersangkutan merupakan seorang Sarjana Pertanian dan pernah mengikuti kursus pemasangan filler di daerah Taman Sari selama sehari dan mendapatkan sertifikat " jelas Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Ady Wibowo saat Live streaming melalui akun instagram @polres_jakbar, Selasa, (6/4).
Dengan berbekal dari mengikuti pelatihan selama sehari tersebut, pelaku yang tidak memiliki ijin untuk melakukan praktek kedokteran dan tidak memiliki keahlian dalam melakukan filler pembesaran payudara dan bokong kemudian memasang iklan melalui akun instagram @beauty Sexi Store dan menawarkan cairan untuk filler pembesaran payudara dan bokong dengan harga berkisar Rp 5.000.000,- untuk filler 500 cc dan Rp 3.000.000,- untuk Filler 250 cc.
“pada tanggal 26 oktober 2020 korban CT dan WT menghubungi tersangka SR untuk melakukan filler payudara dan disepakati pelaksanaan filler pada hari senin, 9 November 2020 di hotel Redoorz Taman Sari Jakarta Barat, namun setelah dilakukan tindakan korban mengalami demam, pembengkakan dan keluar cairan nanah yang keluar dari lubang bekas suntikan kemudian korban mendatangi Polres Metro Jakarta Barat untuk membuat laporan.”paparnya.
Usai menerima laporan lanjut Wibowo, kemudian anggota nya dibawah pimpinan kanit krimsus AKP Fahmi Fiandri sekira tanggal 23 Maret 2021 pelaku SR berhasil diamankan di daerah Pondok Pucung Tangerang Selatan berikut barang bukti.
“pelaku juga menggunakan cairan filler tersebut sebanyak 1 liter (1000cc) untuk filler payudaranya dan juga anaknya " ujarnya.
Kombes Pol Ady Wibowo berpesan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati karena praktek seperti ini masih ada di luar.
“tentunya harus jadi kewaspadaan agar lebih berhati-hati dalam menentukan pilihan. Seperti kasus yang kami tangani secara fakta sangat merugikan dimana korban mengalami peradangan kemudian dari peradangan tersebut menimbulkan infeksi dan harus diobati dengan cara di operasi dengan menghilangi beberapa sel ataupun saraf karena terinfeksi cairan filler tersebut," ungkapnya.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Teuku Arsya Khadafi menjelaskan bahwa, Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat telah membuka posko aduan terkait kasus filler tersebut.
“Yang menjadi kendala dari kasus tersebut adalah para korban enggan mau melaporkan karena merasa malu, berdasarkan keterangan pelaku kami menerima laporan bahwa yang bersangkutan melakukan penyuntikan sebanyak 15 kali,” katanya.
Arsya menjelaskan, kejadian tersebut berawal pada bulan September 2020 pelaku SR melakukan pembelian produk berupa cairan tanpa merek yang digunakan untuk Filler Payudara dan bokong melalui online yang berasal dari Batam seharga Rp 3,500,000 per liter dan menjual kembali melalui online di akun instagram @beauty Sexi Store dengan harga 4.500.000,- per liter
“dari bulan Oktober 2020 sampai Desember 2020 pelaku sudah melakukan filler sebanyak 15 kali dan meraup keuntungan kurang lebih sebesar Rp75.000.000" ujarnya.
Polres Metro Jakbar juga melakukan pengembangan terkait penangkapan pelaku dengan mencari distributor, dibantu oleh Polsek Sagulung berhasil mengamankan Sdr ML yang merupakan penjual cairan filler tersebut dan diketahui ML berlatar belakang sebagai waria di Malaysia dan pernah melakukan operasi implan payudara di Thailand dimana ML juga menggunakan cairan filler yang dijual nya.
Pihaknya berhasil mengamankan barang bukti sebanyak 298 botol (liter) cairan silikon cair, 1 botol cairan filler tanpa merek, 1 bh spuite 5 cc tanpa jarum, 1 bh jarum abocath no 14, 2 bh jarum needle no 27, 1 bh Spuite 10 cc tanpa jarum, 1 bh miranda Cream, 2 Bh Spuite 10 cc tanpa jarum merk disposable syringe, 18 bh pisau Steril Merk surgical blade, 1 pak cairan anatesi pahacairan lidocaine HCL, 2 unit handphone dan 2 buah sertifikat. Atas pengungkapan tersebut Polres Metro Jakarta Barat bila dikonversikan telah menyelamatkan 1000 orang kaum wanita.
"Guna mempertanggung jawabkan atas perbuatan nya pelaku dikenakan pasal 77 UU RI no. 29 tahun 2004 tentang praktek kedokteran dan atau pasal 62 ayat 1 juncto pasal 8 ayat 1 UU RI no. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen dan atau pasal 378 KUHP," pungkas AKBP Teuku Arsya Khadafi. (Tim Red)